Minggu, 19 Juni 2011

Laporan Anemometer


Materi Praktek           :Mengikur Indikator Kelelahan Kerja
Hari / tanggal               :Senin, 23 Mei 2011
Tempat                         :Lab. Hiperkes Poltekkes Yogyakarta
Peserta praktek        : Dalam 1 kelompok


A. Tujuan Praktek
a.    Mahasiswa mengetahui cara kerja anemometer
b.    Mahasiswa mampu melakukan pengukuran  kecepatan angin
B. DASAR TEORi:
adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu.
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca. Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer pertama adalah alat pengukur jurusan angin yang ditemukan oleh oleh Leon Battista Alberti. Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang keduanya.
Fungsi Anemometer
Pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang bersifat peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari cara pembacaannya, alat meteorologi terdiri atas dua jenis, yaitu:
1.      Recording yaitu alat yang dapat mencatat data secara terus-menerus, sejak pemasangan hingga pergantian alat berikutnya. Contoh : barograf dan anemograf.
2.    Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saat-saat tertentu untuk memperoleh data. Contoh: barometer, ermometer dan anemometer.
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort). Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o – 360o serta arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah terbuka
Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkok yang terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala Beaufort.c Gambar Anemometer adalah :
Tipe Anemometer
Anemometer sendiri terdapat dua tipe secara umum. Tipe tersebut adalah sebagai berikut:
a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok
Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya.
b. Anemometer Termal
Anemometer ini merupakan satu sensor yang digunakan untuk mengukur kecepatan fluida (angin) sesaat. Cara kerja dari sensor ini berdasarkan pada jumlah panas yang hilang secara konvektif dari sensor ke lingkungan sekeliling sensor. Besarnya panas yang dipindahkan dari sensor secara langsung berhubungan dengan kecepatan fluida yang melewati sensor. Jika hanya kecepatan fluida yang berubah, maka panas yang hilang bisa diinterpretasikan sebagai kecepatan fluida tersebut. Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan.
Jenis anemometer menurut kecepatan terdiri dari :
  • Anemometer piala
  • Anemometer kincir angin
  • Anemometer laser Doppler
  • Anemometer sonik
  • Anemometer bola pingpong
  • Anemometer hot-wire
Jenis anemometer mnurut tekanan terdiri dari :
  • Anemometer piring
  • Anemometer tabung
b. Anemometer propeler
Anemometer ini hampir sana dengan anemometer di atas, bedanya hanya    mangkoknya terpasang pada poros horozontal.
c. Anemometer tabung bertekanan.
Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah. Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang anemometer setinggi 0,5 m. Dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar Anemometer ini umumnya tidak dapat merekam kecepatan angin dibawah 1 atau 2 mi/j karena ada faktor gesekan apa awal putaran.
Arah Angin
Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan bila angin berasal dari titik utara dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang. Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin dihubungkan  dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer dengan ketinggian 10 meter.
C.   BAHAN dan ALAT:
Alat
NO
NAMA SPESIFIKASI ALAT
JUMLAH
1
Anemometer
1
2
Alat tulis
1
3
Stopwatch
1

Bahan :
No
Spesifikasi bahan
Jumlah
1
Ruang depan laboraturim hyperkes
1

D.   Prosedur kerja:
1.    Hidupkan tombol “ON” pada anemometer dan amati pergerakan angkanya

2.    Arahkan rotor menghadap satu arah melingkar sehingga bila angin tertiup maka rotor berputar pada arah tetap.
3.    Dengan menggunakan stopwatch lakukan pengukuran arah kecepatan angin dalam satu kali pengukuran 5 detik,dalam waktu 5 menit pengamatan.
4.     Siapkan alat tulis catat hasil pengamatan
5.    Hitung rata-rata kecepatan angin
E.   Hasil kerja :

No
Menit  1
Menit  2
Menit  3
Menit  4
Menit  5
1
0,32 m/s
0.00 m/s
0,28 m/s
0.00 m/s
0,14 m/s
2
0,29 m/s
0,00 m/s
0.64 m/s
0.00 m/s
0,28 m/s
3
0,30 m/s
0,06 m/s
0,55 m/s
0.00 m/s
0,28 m/s
4
0.30 m/s
0,00 m/s
0.41 m/s
0,29 m/s
0,30 m/s
5
0,27 m/s
0,00 m/s
0,32 m/s
0,28 m/s
0,50 m/s
6
0,29 m/s
0,00 m/s
0,28 m/s
0,25 m/s
0,44 m/s
7
0.27 m/s
0,16 m/s
0.00 m/s
0.00 m/s
0,35 m/s
8
0.30 m/s
0.36 m/s
0.00 m/s
0,36 m/s
0,29 m/s
9
0,30 m/s
0.37 m/s
0.00 m/s
0,38 m/s
0,00 m/s
10
0,31 m/s
0,37 m/s
0.00 m/s
0,31 m/s
0,00 m/s
11
0,35 m/s
0,38 m/s
0.00 m/s
0.28 m/s
0,09 m/s
12
0,29 m/s
0.30 m/s
0.00 m/s
0,00 m/s
0,55 m/s
Jumlah
12,6
Rata-rata
0,21m/s

F.    Pembahasan:
Anemometer adalah

G.   Kesimpulan :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar